Profil Desa Singasari
Ketahui informasi secara rinci Desa Singasari mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Singasari, Kecamatan Karanglewas, Banyumas. Mengupas tuntas potensi desa yang bertumpu pada dua pilar: rintisan wisata alam Curug Bidadari dan sektor agribisnis peternakan ayam broiler modern sebagai penggerak utama ekonomi.
-
Pengembangan Destinasi Wisata Alam
Memiliki potensi wisata alam yang menjanjikan melalui Curug Bidadari, yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan secara swadaya oleh kelompok masyarakat sadar wisata (Pokdarwis) setempat.
-
Pusat Agribisnis Peternakan Modern
Menjadi salah satu sentra peternakan ayam broiler dengan sistem kemitraan di wilayahnya, yang berfungsi sebagai pilar ekonomi modern dan sumber pendapatan utama bagi banyak keluarga di desa.
-
Menghadapi Tantangan Infrastruktur dan Keseimbangan
Tantangan terbesar desa ini terletak pada pengembangan infrastruktur akses jalan yang masih terbatas, serta upaya menjaga keseimbangan antara dampak lingkungan dari agribisnis dan kelestarian alam untuk pariwisata.
Tersembunyi di kawasan perbukitan yang asri di Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Desa Singasari menyajikan sebuah potret unik pembangunan perdesaan yang berlapis dan dinamis. Di satu sisi, desa ini menyimpan pesona alam yang belum banyak terjamah, berpusat pada keindahan air terjun yang menawan di tengah lanskap hijau yang permai. Di sisi lain, deretan kandang-kandang besar dan modern menandakan geliat ekonomi agribisnis yang kuat dan terstruktur.
Desa Singasari merupakan sebuah arena di mana potensi pariwisata berbasis alam dan denyut peternakan ayam modern berjalan beriringan, saling merajut asa untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan. Desa ini menjadi contoh bagaimana sebuah wilayah perdesaan berupaya mengkapitalisasi dua potensi yang berbeda karakter, sebuah perjalanan yang menjanjikan namun juga sarat akan tantangan. Profil ini akan mengupas lebih dalam tentang dua pilar penopang Desa Singasari, serta bagaimana masyarakatnya menavigasi masa depan di antara keduanya.
Geografi Perbukitan dan Demografi yang Menyatu dengan Alam
Desa Singasari terletak di bagian barat daya Kecamatan Karanglewas, dengan kontur wilayah yang didominasi perbukitan dan lembah. Kondisi geografis ini menjadikannya kaya akan sumber mata air dan vegetasi yang lebat, menciptakan suasana yang sejuk dan asri. Jaraknya yang cukup jauh dari jalan raya utama membuat desa ini relatif lebih tenang dan terisolasi dibandingkan desa-desa lain di Karanglewas. Kode pos untuk wilayah Desa Singasari adalah 53161.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Desa Singasari memiliki luas wilayah yang cukup besar, yakni sekitar 3,14 kilometer persegi atau 314 hektare. Wilayah yang luas ini dihuni oleh populasi yang tidak terlalu padat, yaitu sekitar 3.580 jiwa menurut data kependudukan terakhir.
Dengan demikian, tingkat kepadatan penduduknya tergolong rendah, hanya sekitar 1.140 jiwa per kilometer persegi. Komposisi demografis ini sangat mendukung karakter desa sebagai wilayah agraris dan berbasis alam, di mana lahan lebih banyak didedikasikan untuk pertanian, perkebunan, peternakan dan hutan rakyat daripada untuk permukiman padat.
Pemerintahan Desa dan Visi Pembangunan Ganda
Pemerintah Desa Singasari dihadapkan pada tugas strategis untuk mengelola dan mensinergikan dua potensi utama yang sangat berbeda. Di satu sisi, pengembangan pariwisata menuntut pelestarian dan penjagaan keasrian lingkungan. Di sisi lain, agribisnis peternakan modern yang menjadi sumber ekonomi utama memiliki potensi dampak lingkungan yang perlu dikelola secara cermat. Visi pembangunan desa berfokus pada:
- Mendukung Pengembangan PariwisataMemberikan dukungan kepada Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam menata dan mempromosikan objek wisata, serta mengusulkan perbaikan infrastruktur akses kepada pemerintah kabupaten.
- Mengawal Agribisnis BerkelanjutanBekerja sama dengan perusahaan mitra dan para peternak untuk memastikan praktik peternakan yang baik (good farming practice), terutama dalam hal pengelolaan limbah.
- Advokasi InfrastrukturMenjadikan perbaikan jalan sebagai prioritas utama yang terus diperjuangkan, karena menjadi kunci untuk membuka potensi pariwisata sekaligus melancarkan distribusi sarana dan hasil peternakan.
Pilar Ekonomi Modern: Peternakan Ayam Broiler Sistem Kemitraan
Penggerak ekonomi utama dan paling signifikan di Desa Singasari saat ini adalah sektor peternakan ayam broiler (pedaging). Berbeda dengan peternakan tradisional, usaha di sini mayoritas berjalan dengan sistem kemitraan bersama perusahaan-perusahaan besar (integrator).
Dalam model ini, perusahaan menyediakan bibit ayam (DOC), pakan, obat-obatan, dan pendampingan teknis. Sementara itu, warga desa yang menjadi mitra menyediakan lahan, membangun kandang sesuai standar, dan menyediakan tenaga kerja. Hasil panen kemudian akan dibeli kembali oleh perusahaan dengan harga yang telah disepakati. Sistem ini memberikan kepastian pasar dan mengurangi risiko kerugian bagi peternak, sehingga menjadi pilihan menarik dan telah mengangkat perekonomian banyak keluarga di desa ini. Puluhan kandang modern dengan sistem closed-house tersebar di beberapa titik di Desa Singasari, menjadi penanda denyut ekonomi modern di tengah perdesaan.
Pesona Tersembunyi: Rintisan Wisata Alam Curug Bidadari
Di balik citra agribisnisnya, Desa Singasari menyimpan sebuah permata alam, yaitu Curug Bidadari. Air terjun ini menawarkan keindahan alam yang masih sangat alami, dengan air yang jernih dan suasana yang tenang. Potensi ini mulai ditangkap oleh para pemuda dan warga desa yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Secara swadaya, mereka mulai menata kawasan wisata ini dengan membuat jalur setapak, area parkir sederhana, dan beberapa saung untuk beristirahat. Meskipun masih dalam tahap rintisan dan dikelola dengan sangat sederhana, keberadaan Curug Bidadari telah mulai menarik pengunjung lokal, terutama pada akhir pekan. Wisata ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan alternatif bagi desa dan membuka peluang usaha baru bagi warga di sekitarnya.
Tantangan Terjal: Infrastruktur, Lingkungan, dan Aksesibilitas
Perjalanan Desa Singasari dalam mengembangkan dua potensinya tidaklah mulus. Tantangan terbesar dan paling mendesak adalah kondisi infrastruktur jalan. Akses menuju desa, dan terutama menuju lokasi Curug Bidadari, masih berupa jalan kecil yang sempit dan di beberapa titik mengalami kerusakan. Kondisi ini menjadi penghambat utama bagi wisatawan dan juga menyulitkan lalu lintas truk-truk besar pengangkut pakan dan hasil panen ayam.
Tantangan kedua adalah menjaga keseimbangan lingkungan. Limbah dari peternakan ayam, terutama kotoran dan sekam, jika tidak dikelola dengan benar dapat menimbulkan masalah bau dan pencemaran lingkungan. Hal ini berpotensi menimbulkan konflik dengan visi pengembangan pariwisata yang justru menjual keasrian dan kebersihan alam.
Harmonisasi Ekonomi dan Ekologi untuk Masa Depan
Desa Singasari berdiri di sebuah persimpangan pembangunan yang unik. Kekuatan ekonomi dari agribisnis peternakan modern dan pesona ekologis dari pariwisata alam adalah dua anugerah yang jika dikelola dengan baik dapat saling menguatkan. Keberhasilan desa ini di masa depan akan sangat ditentukan oleh kemampuannya dalam menciptakan harmoni antara keduanya.
Investasi masif pada perbaikan infrastruktur, penerapan teknologi pengelolaan limbah ternak yang efektif, serta peningkatan kapasitas manajemen pariwisata berbasis komunitas menjadi tiga agenda utama yang harus diperjuangkan. Jika keseimbangan ini dapat tercapai, Desa Singasari tidak hanya akan maju secara ekonomi, tetapi juga akan dikenal sebagai sebuah contoh sukses desa yang berhasil membangun kesejahteraan di atas fondasi kelestarian alam.